Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Tebing Di Ujung Gang Bagian Tiga Belas

  13. Mandi Cahaya  Mungkin inilah perjalan   panjang cinta kami   harus terhempas berpisah satu sama lain   tapi masih tuhan berikan    jalan agar kami bersatu kembali dalam   ikatan cinta, kami melansungkan   pernikahan kembali   di kantor urusan agama   dengan tidak mengadakan resepsi pernikahan yang mewah. Yang ikut hadir waktu itu hanya   beberapa orang     diantaranya saksi   nikah dari keluarga Mey dan aku     yang ikut ada Ana   anakku   jadi   kami dinikahkan kembali di   KUA . Setelah akad nikah berlangsung   kami pulang   ke rumah ku. Kami mengadakan syukuran atau walimah secara sederhana   dengan acara do`a bersama dengan mengundang para sahabat dan tetangga. Walau walimah itu sangat sederhana tapi untuk   kami   sangat bermakna. Tidak henti - hentinya kami berucap syukur   kepada Tuhan yang maha rohman   kami dipertemukan ke...

Tebing Di Ujung Gang Bagian Dua Belas

                                                             12.Cerita satu malam Sungguh   belum pernah merasakan   perasaan pada saat ini di mana aku    bisa bersama dengan orang yang aku cintai. Sepuluh tahun   berpisah   dan hanya merasakan rindu, resah gelisah yang tidak pernah musnah. Rindu yang sudah menggunung    kini mencair. Aku tidak bisa berkata apa-apa lagi hanya bersyukur. Tak henti hentinya   aku bersyukur kepada Tuhan yang maha Rohman   atas nikmat yang diberikan. Rasanya bahagia hidupku dengan pertemuan kembali cinta sejati. Seakan   hidupku terang kembali   tersinari dengan pertemuan. Malam itu aku duduk di ruang tamu berdua hanya bercerita. Menikmati sejuta rasa yang penuh dengan   warna. Malam semakin larut, selarut perasaan kami berdua. Begitu ...

Tebing Di Ujung Gang Bagian Sebelas

  11. aku bukan yang dulu Pertemuan   yang sangat dramatis itu sangat melelahkan, sampai aku lupa makan. Kuajak mereka   makan dulu di sebuha restoran mewah karena yakin mereka juga lapar belum makan. Sepertinya Mey dan Ana tidak pernah datang ke tempat ini. Karena terlihat dari sikap dia hanya bengong saja. Sengaja aku   bawa mereka ke sini   karena mereka adalah sangat istimewa dalam hidupku. Berapun uang aku terkuras untuk mereka aku rela dan sangat puas ketika melihat mereka tersenyum bahagia. Hari   ini,hari   special dan istimewa buat kami bertiga. Aku pesan makanan yang istimewa untuk orang – orang yang aku cintai. Aku katakana kepada mereka jangan bengong dan diam saja. Pilih makanan yang paling istimewa di restoran ini. Soal haraga aku tidak peduli gajih sebulan habis sehari aku tidak peduli yang penting mereka senang dan bahagia. Ana yang mungkin   tidak terbiasa makan sepeti itu ,dia sangat lahap sekali makannya. Berbeda dengan Me...

Tebing Di Ujung Gang Bagian Sepuluh

  10. Penculik Waktu yang aku tungggu-tunggu   tibalah saatnya untuk menjadi seorang vloger. Aku persipakn kamera dan juga stabilizer cameranya. Dalam tas aku membawa perlengkapan lainya dan tidak lupa mebawa uang. Bukan   untuk menyogok mereka, tapi sebagai hadiah untuk penduduk di sana karena aku ambil gambar daerah mereka. Walaupun itu hanya pura –pura saja, karena tujuan yang sebenarnya aku ingin ketemu Ana. Semalaman aku hampir tidak bisa tidur. Aku niat dalam hati besok pagi - pagi aku akan datang ke perumahan kumuh itu, ingin tahu siapa Ana dan kenapa melihatku seperti ketakutan padahal aku tidak berbuat jahat. Begitu terdengar suara tarhim dari masjid aku sudah bangun untuk mempersiapkan segalanya. Hari ini aku tidak akan main futsal dengan teman – teman dulu. Jadwal untuk main futsal aku   batalkan karena aku punya misi rahasia. Teman - temanku ke cewa karena aku tidak bisa main bersama mereka. Aku bkatakan saja   ada pekerjaan mendadak yang harus...