Di era sekarang, siapa pun pasti menyadari betapa derasnya
arus informasi dalam bentuk video. Hampir setiap orang punya gawai di tangan,
jari-jarinya lincah menekan layar, berpindah dari satu video ke video lain.
Semua serba cepat, praktis, dan memanjakan mata. Namun, di balik kenyamanan
itu, perlahan-lahan kebiasaan membaca mulai terpinggirkan.
Padahal, membaca bukan sekadar aktivitas melihat huruf di
atas kertas atau layar. Membaca adalah latihan mendengar pikiran, merangkai
imajinasi, dan menyelami makna lebih dalam. Saat kita membaca, kita tidak hanya
menerima gambar bergerak, tetapi membangun gambar itu sendiri di kepala kita.
Inilah yang membuat membaca berbeda dari sekadar menonton.
Melalui video, sering kali kita hanya menjadi penonton
pasif. Cerita, gambar, bahkan suara sudah jadi paket lengkap. Kita tinggal
duduk, menatap layar, dan semua disajikan begitu saja. Sedangkan saat membaca,
kita berperan aktif. Setiap kalimat membuka ruang berpikir, setiap paragraf
melatih kesabaran, dan setiap halaman menumbuhkan keingintahuan. Membaca
membuat otak bekerja, menajamkan ingatan, dan menumbuhkan wawasan yang lebih
dalam.
Tidak ada yang salah dengan menonton video — teknologi hadir
untuk membantu kita belajar dengan cara baru. Tetapi, alangkah sayang jika
kebiasaan membaca benar-benar ditinggalkan. Membaca adalah warisan berharga
dari para pendahulu kita. Dari membaca, lahirlah pengetahuan, inspirasi, dan
peradaban.
Cobalah tanyakan pada diri sendiri, kapan terakhir kali kita
menuntaskan satu buku? Kapan terakhir kali kita menikmati satu artikel hingga
titik terakhir? Kapan kita benar-benar membiarkan pikiran larut dalam barisan
kata yang tenang, jauh dari distraksi notifikasi dan video singkat?
Kini saatnya kita mulai lagi, meski perlahan. Sisihkan waktu
lima belas menit sehari untuk membaca buku, artikel, atau tulisan apa saja yang
bermanfaat. Matikan sejenak notifikasi gawai. Temukan sudut tenang. Nikmati
keheningan. Biarkan kata-kata menuntun kita pada gagasan baru, sudut pandang
baru, dan mimpi-mimpi besar.
Dengan membaca, kita belajar mendengar tanpa suara. Kita
merangkai imajinasi tanpa batas. Dan yang terpenting, kita menemukan kembali
siapa diri kita di antara lautan kata-kata yang diam, tetapi penuh makna.
Mari kita hidupkan kembali kebiasaan membaca — untuk pikiran
yang lebih luas, hati yang lebih bijak, dan masa depan yang lebih cerah. Video
bisa menghibur, tetapi membaca akan selalu menuntun kita pada kebijaksanaan.
Selamat membaca, semoga selalu semangat menyalakan cahaya
pengetahuan.

Komentar
Posting Komentar