Langsung ke konten utama

BUAH DARI KEIHKLASAN


Ada dua orang santri  yang  sedang belajar ngaji ke seorang kiyai.Setelah lulus dari disiplin Ilmu  yang diberikan kiyai  dua santri ini disuruh pulang  sama kiyai untuk menyebarkan ilmunya ke seluruh masyarakat yang ada di daerah masing -masing.Yang satu Ahmad dan yang satu namanya Jaed .
Dua santri ini  sama -sama pintar dan taat sama kiyai .Namun tentunya ada perbedaan ,Ahmad memiliki aklak yang baik  yaitu memiliki sifat Tawadu  dia betul - betul ihlas dalam mencari ilmu dan menyebarkan ilmunya,sehingga dia dengan cepat diterima ilmunya oleh masyarakat.Sedangkan Jaed dia juga pintar tapi agak sedikit memiliki sifat iri dan agak sedikit egois.

Setelah bertahun - tahun   keluar dari pesantren  Ahmad rindu ingin bertemu dengan kiyai ingin bertemu bercengkarama rindu masa-masa nyantri dahulu.Ahmad kini menjadi Ustad kampung  mengadakan pengajian di kampungnya.Secara materi memang lumayanlah  tidak usah gelisah  dia benar-benar tawakal kepad Allah.Dan dia selalu diberikan rijki oleh Allah yang tidak disangka-sangka.
Dia berpamitan pada keluarganya untuk menemui kiyainya.Ahmad membawa ubi dan  petai untuk kiyai sebagai oleh -oleh.

Di jalan ketemu temannya  yaitu jaed mereka berbicara tentang masa dahulu waktu nyantri di kiyai .Jaed diajak bertemu kiyai tapi katanya nanti aja sekarang banyak urusan katanya.Jaed bertanya "kamu membawa apa untuk kiayai oleh-olehnya?".Ah biasalah jaed oleh oleh dari kampung kebetulan saya panen petai dan ubi jadi oleh-olehnya ya ini saja untuk kiayai ."jawab ahmad .Ya sudah sampaikan salam saya buat kiayia ya."kata Jaed.

Ahmad sampai keruamh kiyai .Dia dipeluk sama kiyai karena termasuk murid kesayangan kiyai mereka salaing melepaskan rindu  mengobrol dirumah kiayai.Lanjut cerita Ahmad pamitan  kepada Kiayai namun ditahan sama kiyai." tunggu dululah mad sebentar jangan terburu.aku kedapur dulu. "

 Kiayai pergi kedapur menmui istrinya "Bu Ahmad mau pulang dikasih apa ya  kebetulan kita ga punya apa -apa ."" suruh nginep aja  atuh pak si ahmad nya "kat Istrinya ".dia tidak bisa bisa karena harus mengajar santri-santrinya bu.Giman kalau kita berikan saja itu si jalu (nama Domba ) bu?"boleh itu pak supaya dirawat sama si Ahmad di sana.kata Istrinya.
Ahamad pulang dari rumah kiyai  dengan membawa domba jantan yang gagah.Tidak sedikit orang bertanya domba dari mana ahmad dengan bangga oleh-oleh dari kiyai katanya.
Kebetulan ketemu lagi dengan Jaed ."Domba dari man mad ?"oleh oleh dari Kiyai jaed .'' kata Ahmad.
Jaed yang asalnya malas bertemu dengan kiyai  dia jadi semangat  untuk menemuinya.di dalam hatinya dia selalu melamun si Ahmad aja  membawa ubi dan petai di kasih domba yang hebat giman kalau saya bawa domba tentu kiyai akan memberi saya kerbau atau  sapi lah.

Esok harinya dia pergi ke pasar membeli domba untuk oleh-oleh kiyai.Dia langsung pergi menemui kiyai dan bercengkrama  dengan kiayai.Jaed pamitan ke kiayai  tapi sama kiyai  ditahan  tunggulah sebentar jaed.Kiayai pergi ke dapur  menemui istrinya  dan berdiskusi  dengan istrinya untuk memberikan oleh -oleh  kepada Jaed .Kata Istrinya ayam sudah tidak ada domba sudah diberikan ke si Ahmad  tinggal oleh oleh dari si Ahmad ubi sisa kemarin.Ya itu aja  bungkus pakai dus bu kata kiyai berikan untuk si jaed.

Hasil gambar untuk kecewa orangSi jaed bangga mendapat oleh - oleh dari kiyai,pasti kata si jaed ini barang sangat berharga buat saya .Coba aja pikir si Ahmad aja memberikan ubi dan petai  diberi domba sama kiyai .Saya ngasih domba  pasti dapat barang berharga.ditengha perjalanan di cerita kepada orang yang ditemuinya bahwa dia  mendapat oleh -oleh dari kiyai.

Sesampainya dirumah  Jaed sudah tidak sabar ingin membuka  dus yang diberikan oleh kiyai Jaed.Pas ketika dibuka betapa dia kecewa tercnyata yang dibawanya  adalah ubi Jaed merasa gondok dan langsung menendang dus itu sampai berantakan  ditengah rumahnya.Dia kecewa dan merasa gondok dengan apa yang dia terima  ...

selurh gambar sumber dari google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perpisahan Kelas 5 MI Cijulang di Rumah Guru Kelas

  Pada hari   kamis yang sedikit mendung namun tidak mengurangi rasa bahagia, siswa-siswi kelas 5 MI Cijulang mengadakan acara perpisahan yang sederhana namun berkesan. Acara ini dilaksanakan di rumah saya sebagai guru kelas   mereka sebagai bentuk kebersamaan dan rasa syukur atas perjalanan belajar selama satu tahun. Suasana penuh keakraban terasa sejak awal. Para siswa datang dengan pakaian rapi dan senyum ceria. Saya menyambut mereka semua  dengan ramah dan hangat. Karena acaranya tidak formal hanya ngobrol biasa -biasa saja . Setelah itu, kegiatan inti pun dimulai makan bersama. Aneka hidangan yang sudah   tersaji dengan beralaskan daun pisang. Suasana makan berlangsung santai dan penuh tawa, menciptakan kenangan manis bagi semua yang hadir. Acara ini bukan hanya sekadar perpisahan, tetapi juga bentuk kebersamaan dan rasa kekeluargaan antara guru dan siswa.Semoga kenangan indah ini menjadi penyemangat bagi siswa dalam melanjutkan pendidikan mereka ke ke...

MTs Yasira Gelar Acara Perpisahan Sederhana Namun Penuh Haru dan Kebahagiaan

Suasana haru dan penuh suka cita menyelimuti Halaman Mts Yasira  pada hari Senin (16/6/05), saat seluruh siswa kelas IX mengikuti acara perpisahan yang digelar sebagai penutup perjalanan mereka selama tiga tahun menempuh pendidikan di sekolah tersebut. Acara bertajuk “Langkah Awal Menuju Masa Depan” ini dihadiri oleh seluruh siswa kelas IX, orang tua, dewan guru, serta staf sekolah. Rangkaian kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 pagi dengan pembacaan doa, sambutan kepala sekolah, serta perwakilan siswa dan orang tua. Kepala MTS Yasira Bapak Aep Saepudin, SPd.I, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas pencapaian para siswa dan berharap mereka terus semangat belajar di jenjang berikutnya. “Perpisahan ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang. Kami bangga bisa mendampingi kalian tumbuh, belajar, dan berkembang selama di sini,” ujar Bapak Aep SPd.I Acara dilanjutkan dengan penampilan seni dari para siswa, seperti tari tradisional, paduan suara, dan pembacaan puis...

Kemeriahan Peringatan HUT RI ke-80 di Desa Darmareja Nagrak Sukabumi

  Desa Darmareja tahun ini kembali menjadi saksi semaraknya perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80. Warga desa dengan penuh semangat dan kebersamaan menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk memperingati momen bersejarah ini, salah satunya melalui karnaval meriah yang melibatkan seluruh elemen masyarakat. Karnaval yang digelar melibatkan partisipasi dari tiap Rukun Tetangga (RT), serta siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP hingga SMA. Dengan pakaian penuh warna, kreativitas hiasan, serta iring-iringan jampana yang khas, suasana desa berubah menjadi lautan kegembiraan. Antusiasme masyarakat begitu terasa. Sejak pagi, warga sudah memadati sepanjang jalan desa untuk menyaksikan parade. Anak-anak tampak gembira mengikuti karnaval dengan kostum unik, sementara orang tua dan masyarakat lainnya dengan bangga menyemangati peserta. Festival jampana menjadi salah satu daya tarik utama, menampilkan hasil bumi serta kreasi seni budaya...